Penulis: Aris Kuncoro
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara langsung di Kabupaten Purwakarta baru akan berlangsung tahun 2008, tapi situasi politik sudah mulai memanas. Wakil Bupati Purwakarta Drs. H. Dedy Mulyadi, SH yang disebut-sebut punya
Setelah difitnah menggunakan narkoba jenis sabu-sabu, yang ternyata tidak terbukti, kini wakil bupati yang simpatik ini nyaris terkena badai fitnah:menghamili wanita yang dikenal sebagai PSK (Pekerja Seks Komersial).
Mengenai isu kasus narkoba, kini telah berlalu, karena Dedy memang tidak pernah menggunakan sabu-sabu. ‘’Jangankan sabu-sabu, merokok pun Pak Dedy tidak pernah,’’ujar seorang staf pegawai di Pemkab Purwakarta.
Sedangkan yang terbaru, tentang ‘’kasus wanita’’ berawal dari adanya
Selidik punya selidik. Tika yang diketahui sebagai seorang PSK itu, mengaku telah dipaksa oleh seseorang bernama Imelda untuk membuat
Mendengar pengakuan itu, Wabup Purwakarta, H. Dedy Mulyadi langsung tersentak dan segera membuat laporan ke Polres Purwakarta bahwa surat pernyataan yang dibuat oleh Tika itu merupakan fitnah dan telah mencemarkan nama baiknya. Laporan ke Polres setempat dilakukan pada hari Selasa (11/7) lalu.
Dalan
Dalam pemeriksaan polisi, Tika mengaku, dirinya baru mengenal Dedy Mulyadi yang menjabat Wakil Bupati Purwakarta pada hari itu.
Menurut Tika, pihak yang menyuruhnya membuat
Diungkapkan pula, bila masalah kehamilannya muncul ke permukaan, ia akan "diamankan" di rumah Wakil Bupati di Jakarta dan kalau di kemudian hari dirinya "hilang" maka yang akan bertanggung jawab sebagai pelakunya adalah Dedy Mulyadi.
Berbagai versi tentang
Dugaan bahwa peristiwa ini berkaitan dengan persekongkolan politik untuk membunuh karakter Dedy Mulyadi beralasan, karena sebelumnya Tika juga sampai dibawa ke Gedung Dakwah untuk membuat pengakuan bahwa dia dihamili Wabup Bupati di depan sejumlah tokoh masyarakat dan ulama setempat. Hal ini dikuatkan Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Purwakarta Ujang Wardi yang menyatakan bahwa peristiwa ini, jelas-jelas bermuatan politis.
‘’Ini adalah upaya untuk menjegal dan sekaligus pembunuhan karakter Pak Dedy Mulyadi,’’ujarnya.
H. Dedy Mulyadi sendiri mensinyalir bahwa tindakan yang dilakukan Tika di bawah tekanan Imelda itu merupakan upaya untuk membunuh karakter dirinya. Meski demikian, pihaknya tidak akan melakukan pembalasan dengan melakukan cara-cara demikian terhadap lawan-lawan politiknya.
Kasatreskrim Polres Purwakarta AKP Esa Yunirizal mengatakan pihaknya telah menerima laporan pengaduan dari Wakil Bupati Purwakarta yang telah dicemarkan nama baiknya. Selain itu, dalam menangani kasus ini pihaknya akan berhati-hati karena khawatir bermuatan politik.***