Ir Teuku M.S. Bulganon H. Amir: Islam Itu Anti Kekerasan

Muhammad Sjamsoe Teuku Bulganon Hasbullah Amir 

Oleh: Aris Kuncoro

Aksi kekerasan oleh sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan agama belakangan makin menjadi-jadi. Ini jelas sangat mengkhawatirkan, karena mengancam keutuhan bangsa Indonesia yang majemuk. Untuk mengatasi itu, Pemerintah dituntut harus berani bertindak tegas terhadap kelompok manapun yang sering melakukan tindakan kekerasan terhadap kelompok atau pribadi yang tidak sepaham dalam masalah agama atau keyakinan.



‘’Jangan sampai negara yang justru di bawah tekanan kelompok-kelompok tertentu. Negara harus kuat tak boleh diintimidasi sekelompok masyarakat tertentu, seperti yang pernah dikemukakan Presiden Susilo Bambang Yudoyono dalam pidatonya baru-baru ini,’’ujar Pembina dan Pendiri Yayasan Kharisma Usada Mustika (YASKUM) Muhammad Sjamsoe Teuku Bulganon Hasbullah Amir yang juga dikenal sebagai penasehat spiritual dan politik sejumlah tokoh pejabat dan pengusaha, pekan lalu.

Pria setengah baya yang masih kelihatan energik yang akrab dipanggil Abang atau Bang Ibul ini lebih lanjut mengingatkan bahwa agama, terutama agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhmmad SAW tidak pernah mengajarkan kekerasan atau anarkisme.

‘’Banyak yang salah menafsirkan Islam,’’katanya ketika ditemui di kediamannya, di bilangan Jalan Kembangan Baru, Jakarta Barat.

Ada yang menarik dalam sejarah Islam, kata Abang, yakni ketika Rasulullah kembali ke Mekkah setelah berhijrah. Kendati saat itu masih banyak orang Mekkah yang belum masuk agama Islam, tapi Nabi telah berpesan kepada para sahabatnya agar jangan mendendam dan menyakiti orang-orang Mekkah yang pada masa sebelumnya memusuhi Nabi dan sahabatnya.

‘’Ketika itu, Nabi justru memerintahkan agar umat Islam melindungi musuh-musuhnya. Nah, berkat kebijakan Nabi tersebut, maka orang-orang Mekkah pun menilai bahwa Islam itu hebat, penuh kasih kasih sayang, sehingga banyak orang Mekkah yang berduyun-duyun masuk Islam, kendati tadinya sangat memusuhi Nabi dan sahabat-sahabatnya,’’ujar Abang.

Oleh sebab, jika umat Islam sekarang ini benar-benar mengikuti jejak Nabi Muhammad, mestinya menghindari aksi kekerasan. Jika ada umat Islam melakukan kekerasan dengan dalih apapun, maka berarti dia telah melanggar perintah Nabinya.

‘’Budaya kekerasan yang dilakukan sejumlah oknum individu atau kelompok Islam tertentu itu sebenarnya telah memperburuk citra Islam. Merekalah sebenarnya yang telah merusak Islam,’’tandasnya.

Bahkan, tambah Abang, dalam perang pun Nabi melarang memerangi perempuan., orang tua dan anak-anak. ‘’Jadi dalam kondisi perang pun, Islam telah memiliki etika tersendiri. Sekarang ini, kok ada yang mengatas namakan Islam tapi menyakiti anak-anak dan perempaun,meskipun dalam situasi damai. Ini harus segera dihentikan,’’ujar Bang Ipul penuh semangat.

Menurut pria yang rumahnya selalu terbuka bagi masyarakat luas yang ingin mengadukan atau mengatasi masalah kehidupan ini, ketika Nabi berperang pun, alasan utamanya bukan karena nabi ingin memaksa orang lain untuk beriman, tapi karena dia mendapat intimidasi, terutama dari kaum Quraisy.

Diingatkannya lagi, mereka yang berperilaku kasar itu berarti telah merendahkan citra Islam dan merendahkan diri sendiri.

‘’Emosi dan kemarahan yang tidak terkendali juga akan merusak diri kita sendiri,’’tambahnya.

Menurut Abang, agama Islam itu sendiri sebenarnya takperlu dibela-bela. Karena agama Islam itu milik Allah.

‘’Allah pun telah menegaskan akan melindungi Islam sepanjang zaman. Jadi tugas kita, mestinya, bukan mengambil alih tanggungjawab Allah yang akan melindungi Islam. Tugas adalah melindungi dan membela umat Islam yang tertindas atau teraniaya, membela umat yang susah, yang miskin, yang tidak berpendidikan, yang diinjak harkat dan martabatnya,’’tegas Bang Ipul.

Bang Ipul melalui YASKUM yang didirikannya sekitar tahun 1995 lalu, telah memberi contoh, pentingnya melindungi dan membela umat yang tertindas, yang miskin dan juga yang tidak berpendidikan. Malah, yayasan yang bergerak di bidang sosial ini kini tengah bersiap-siap hendak menyelenggarakan pesantren gratis dan sekolah umum gratis, bagi warga masyarakat tidak mampu. Untuk program sekolah umum gratis ini rencananya akan dibuka dari jenjang Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

‘’Niat untuk membuka sekolah umum dan pesantren gratis bagi masyarakat tidak mampu ini terutama didasari keinginan untuk membantu masyarakat miskin di Indonesia yang kini makin terjepit secara ekonomi. Sekaligus untuk memajukan dunia pendidikan di Indonesia,’’ujarnya.

Diingatkannya pula, bahwa meskipun sekolah ini nanti gratis bagi masyarkat tidak mampu bukan berarti melupakan soal kualitas pendidikan. ‘’Bagaimana pun kita tetap akan memperhatikan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas,’’ujar Abang sambil menambahkan bahwa lokasi untuk menyelenggarakan pesantren dan pendidikan gratis ini di daerah Kendal, Jawa Tengah. Lahan yang disiapkan sekitar 40 hektar.

YASKUM, ujar Bang Ipul, memang didirikan dalam rangka untuk ikut berdarmabakti dalam bidang sosial. Sebelumnya sudah cukup banyak kegiatan sosial yang dilakukan YASKUM yang anggotanya tersebar di hampir semua provinsi di Indonesia ini.

Di antaranya yang paling menonjol adalah kegiatan sosial dalam bentuk pengobatan kepada masyarakat. Sudah ribuan warga yang dibantu YASKUM dalam bidang pengobatan ini secara gratis. Metode pengobatan yang dilakukan oleh anggota-anggota YASKUM ini termasuk khas. Cenderung alamiah, misalnya dengan ramuan dari tumbuh-tumbuhan, atau istilah yang ngetren sekarang yaitu pengobatan herbal.

Selain pengobatan alternatif, kegiatan sosial lain yang pernah dilaksanakan YASKUM yakni memberi bantuan secara langsung terhadap korban bencana alam, seperti yang terjadi di Aceh, korban gempa di Yogyakarta, juga saat banjir besar di daerah Jabodetabek beberapa waktu lalu. (***)

2 Komentar

  1. Negara ini butuh orang-orang yang mempunyai cara pikir dan aktualisasi tindakan seperti ini

    BalasHapus
  2. Aamiin allahuakbar mantappp

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama