Jaksel Kembangkan Wisata Kuliner


Badar Subur

JAKARTA- Pemkot Jakarta Selatan akan mengembangkan wisata kuliner menjadi pusat parawisata yang menarik.

Selain di Blok M, parawisata itu akan dikembangkan ke Pasar Minggu dan Pasar Kebayoran Lama. Walikota Jakarta Selatan Syahrul Effendi, SH, MH didampingi Sekretaris Kota Drs Mangara Pardede MSi dan beberapa Kasudin Jakarta Selatan, mengatakan, wisata kuliner ini akan dipromosikan secara besar-besaran untuk bisa maju.

“Ini adalah bagian dari tantangan untuk bisa memanfaatkan potensi masyarakat,” kata Syahrul kemarin.

Menurut dia, wisata kuliner yang akan segera dibangun adalah di wilayah Blok M dan Pasar Minggu. Di Blok M, lokasinya berada di kawasan Melawai. Tempatnya akan ditata rapih dengan menggunakan tenda semi permanen.

“Wisata kuliner ini akan beroperasi malam hari. Siangnya tempat itu harus bersih dari parkir ataupun pedagang kaki lima,” ujarnya.

Menurut dia, wisata kuliner ini akan menyiapkan berbagai jenis makanan daerah. Misalnya masakan betawi, jawa, padang, sunda, medan dan sebagainya. “Tempatnya setting menjadi berblok-blok. Artinya, banyak pilihan makanan yang disajikan jika orang datang ke lokasi itu,”ungkapnya.

Selain di Melawai, wisata kuliner yang akan dibangun tahun ini adalah Pasar Minggu. Di tempat itu, pihaknya sudah menyiapkan grand desain. “Sudah mulai ditata, mulai angkutanya umumnya, pedagang kaki lima, jalannya, kesemrautan dan sebagainya,” pungkasnya.

Wisata kuliner juga akan dikembangkan ke warung nasi rumah yang selamaini sudah terkenal. Salah satunya warung rumah makan pecak gurame dan gabus pucung milik H. Nasun di wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan. Warung nasi rumah seperti itu, sudah bertahun-tahun menjalankan bisnisnya. “Tugas kami bagaimana mempromosikan warung itu agar dikenal orang karena ada ciri khas betawainya,” tandasnya.

Syahrul mengungkapkan, wisata kuliner dan warung rumah makan semuanya harus terintegrasi. Sebab, potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) cukup besar. “Wisata kuliner ini menjadi salah satu prioritas yang harus dijalankan,” tambahnya.

Kasudin Parawisata Pemkot Jakarta Selatan AZ Harahap menargetkan hasil PAD dari parawisata termasuk wisata kuliner mencapai Rp500 miliar pertahun. Dia berharap, target ini bisa tercapai. “Kami berharap, dari parawisata bisa menyumbang Rp500 miliar untuk PAD Jakarta Selatan,” katanya.

Kasudin UKM Pemkot Jakarta Selatan Drs H Taufik mengaku, sudah melakukan penataan pedagang kaki lima dan parkir liar yang akan di jadikan wisata kuliner. Di kawasan Melawai misalnya, penataan sudah di lakukan sejak lama. “Silahkan lihat sendiri hasilnya. Tempat itu sekarang sudah bersih dari PKL,” ujarnya.

Di Pasar Minggu juga demikian. Sudah dua bulan ini, pihaknya memfokuskan pembenahan PKL yang disinyalir menjadi salah satu penyebab kesemrautan kawasan itu. Dia berharap, dalam beberapa bulan ini penataan sudah selesai. “Kami juga punya target. Jika dalam batas waktu PKL itu tidak maju harus dipindahkan,” lanjutnya.

Dia mencotohkan, model PKL di Pasar Muria Dalam, Menteng, Setiabudi, ada rencana mau dijadikan wisata pasar. Sebab PKL yang selama ini ada, tidak maju sehinga pasar itu terlihat mati suri. “PKL yang majunya lambat, lokasinya akan kita jadikan wisata pasar,” tambahnya.

Ket Foto: (dari kiri ke kanan)Kasudin Pemakaman Drs Eddy MSi, Asisten Pemerintahan Drs Syamsudin Noor, H. Nasun Warga Jagakarsa, Walikota Jakarta Selatan Syahrul effendi, Seko Drs Mangara Pardede MSi, Kasudin UMKM dan Perindag Drs, H, Taufik MSi.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama