Diserbu Kawanan Babi Hutan Liar, Warga Terancam Gagal Panen


Keterangan Foto: Soleh, pemilik lahan perkebunan yang diserang babi hutan.

REMBANG-Pemilik lahan perkebunan di kawasan pegunungan Lasem resah akibat ulah kawanan babi hutan liar yang seminggu terakhir menyerang ladang mereka. Puluhan hektar tanaman palawija yang dibudidayakan petani setempat meliputi ketela pohon, ubi jalar, dan pohon pisang rusak akibat ulah babi liar, terancam gagal paneni.

Soleh Pemilik lahan perkebunan kawasan desa Sendangcoyo kecamatan Lasem menuturkan, kawasan lahan milik petani yang paling parah akibat ganasnya serangan babi hutan terletak di bukit Grenjeng Gunung Boto Gondang, berjarak sekitar 3 kilo meter dari perkampungan. Biasanya babi hutan menyerang area perkebunan menjelang petang dan jumlahnya semakin banyak menjelang tengah malam.

Menurutnya serbuan hewan liar itu merepotkan pemilik lahan dan kebingungan mencari cara untuk mengatasi. kawanan babi liar tersebut. Namun demikian walau kawasan pegunungan Lasem yang dijadikan lahan perkebunan itu rusak akibat ulah babi liar, para pemilik lahan tetap akan memanfaatkan dan bertahan karena menjadi sumber pendapatan utama warga desa Sendang coyo dan sekitarnya.

Terpisah kordinator PPL Kecamatan Lasem Budi Sutrisno menjelaskan kawasan pegunungan Lasem merupakan habitat babi hutan dan kera, untuk itu pemilik lahan harus bisa mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi dengan cara ronda secara bersama-sama. Atau mereka bisa membuat jebakan seperti yang sudah banyak diterapkan para petani daerah lain kawasan p[egunungan lasem di kecamatan Pancur.

Sedangkan untuk mengurangi kerugian akibat ulah babi liar tutur Budi, BPP Kecamatan Lasem menghimbau petani untuk lebih dini memanen hasil ladang yang di budidayakannya. Kemudian lahan untuk sementara dikosongkan hingga satu bulan lamanya, agar babi hutan liar tidak datang lagi mengusik lahan perkebunan yang dikembangkan petani. (hasan)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama