Perubahan APBD Blora 2010 Defisit Rp 5,5 Miliar

BLORA- Perubahan APBD 2010 Blora mengalami défisit lagi yaitu  Rp 5,5 miliar. Kekurangan itu terjadi, pasalnya antara pemasukan yang didapatkan daerah tidak sesuai dengan pengeluaran yang ada. Dana keseluruhan yang tersedia adalah  Rp 67, 3 miliar, sedangkan belanja direncanakan Rp 72,8 miliar.


Jumlah itu merupakan hasil pembahasan yang dilakukan antara banggar dengan  tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) pada 3 Oktober 2010. Bupati Blora Djiko Nugroho bersama unsur pimpinan DPRD Blora menandatangani persetujuan hasil sementara  kebijakan Umum anggaran (KUA) APBD 2010.

 
Seno Mardi Utomo salah satu banggar dari PKS yang membacakan hasil dari pembahasan tersebut pada   sidang  paripurna DPRD setempat.  Untuk menutup kekurangan itu akan dilakukan pergeseran atau pengurangan agenda-agenda dan kegiatan di SKPD. Anggaran yang digeser atau dikurangi di antaranya hibah untuk Koni, Dana Alokasi Khusus bidang Air Minum dan Keluarga Berencana (KB).
 


Seno juga menambahkan bahwa dari seluruh perubahan /penambahan anggaran yang diajukan SKPD sebelum dibahas sebanyak Rp  347,5 miliar menjadi Rp 362,5 m,iliar. Dana itu berada di 57 pos di SKPD.
Untuk pendapatan, kata dia, sebelum perubahan sebesar Rp 770,2 miliar menjadi Rp 818, 02 miliar atau direncanakana naik Rp 47, 7 miliar, sedangkan belanja sebelum perubahan Rp 893,7 miliar atau direncanakan Rp 48,2 mIliar.
Pada kesempatan pula Bupati Blora Djoko Nugroho mengucapkan terima kasih kepada DPRD karena telah membahas perubahan APBD ini. Dia mengatakan agar perubahan APBD segera diselesaikan sehingga Perubahan APBD 2010 dapat segera disahkan. (Mudi/Kir/wartamerdeka.com)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama