Gapenmas Ziarah ke Makam Kiai Noer Ali

Keterangan Foto:  Ketua Umum Gapenmas, Drs Adam Tamara,MSi didampingi Bendahaa Hj. Nyai Rosmala. 

BEKASI-Setelah tasyakuran, di markasnya,  Jalan Lingkar Kampung Utan, Cibitung, Bekasi, Rabu (27/10) malam usai penandatangan akte pendirian gabungan potensi Ormas dan LSM (Gapenmas), 30 pimpinan Ormas dan LSM yang tergabung di dalamnya melakukan ziarah kubur ke Makam Kiai Noer Ali di Babelan, Bekasi. Ziarah  ke Makam Kiai Noer Ali, menurut Ketua Umum Gapenmas, Drs Adam Tamara,MSi, sebagai penghormatan kepada tokoh ulama dan pejuang Bekasi.

“Sebagai generasi muda, kita wajib mengenang ketauladanan Kiai Noer Ali, dan bisa dicontoh oleh kita dalam membangun Bekasi,” katanya. 

Menurut Adam Tamara yang dipilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Gapenmas pada silaturahmi akhir September 2010 lalu di Hotel Sudimampir, Cikarang Barat, setelah penandatanganan akte, yang dilakukan di hadapan Notaris Fauziah Ashary, SH, selanjutnya akan mengadakan deklarasi yang direncanakan berlangsung pada 10 November 2010 bertepatan Hari Pahlawan.

Didampingi pengurus Gapenmas, Ata Suryadi (POB) dan Nyai Rosmala (FBR), Adam menegaskan bahwa kehadiran gabungan ormas ini tidak dimaksudkan menyaingi ormas besar lainnya yang lebih dulu berkiprah.”Kami bersatu untuk membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan dan membangun Bekasi bersama ormas yang sudah ada. Kami tidak ingin bersinggungan,” katanya.

Kehadiran Gapenmas, merupakan komitmen Ormas dan LSM Putra Bekasi untuk memperkuat barisan membantu pemerintah melaksanakan pembangunan di segala bidang serta mengentaskan kemiskinan.
Ata Suryadi yang mantan anggota DPRD Kabupaten Bekasi periode 1999 – 2004,  dan kini, pengusaha serta Ketua Perkumpulan Orang Betawi (POB) Cabang Kabupaten Bekasi mengatakan, kehadiran Gapenmas jangan dianggap ingin menyaingi Ormas yang sudah ada. 

“Kami berkumpul untuk memecahkan persoalan, bagaimana Bekasi ke depan agar pembangunan merata, lapangan kerja merata, dan orang Bekasi tidak merasa dianaktirikan untuk mendapatkan kesempatan kerja,” katanya.

Sementara Nyai Hajjah Rosmala, Korwil Forum Betawi Rempug (FBR) Kabupaten Bekasi mengharapkan, dengan diaktenotariskannya gabungan Ormas di Kabupaten dan Kota Bekasi, Gapenmas bisa lebih banyak menunjukkan jatidirinya sebagai orang Bekasi yang punya potensi dan bergandeng bersama pemerintah membangun Bekasi dan mensejaterahkan masyarakatnya.

Wanita pemberani yang dijuluki Srikandi Bekasi ini menyatakan keprihatinannya dengan kehidupan rakyat di pelosok, sementara para pejabat kehidupannya semakin makmur. Mobil dinas dijadikan kendaraan pribadi, pelatnya yang merah diganti jadi hitam.”Perilaku seperti itu yang kita sikapi. Tidak boleh didiamkan,” tandasnya.

Menanggapi keluhan  ahli waris yang sulit mencairkan dana santunan kematian di Dinas Sosial Kabupaten Bekasi, Nyai Rosmala secara tegas mengatakan, hal seperti itu yang akan dikritisi oleh Gapenmas. “Kalau memang dananya dianggarkan dari APBD, tidak ada alasan untuk menahannya,” ujarnya. (Ajai/Man)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama