BEKASI-Walaupun Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah Kabupaten/Kota terutama Pemkab Bekasi mengeluarkan Anggaran Pendidikan yang cukup besar hingga 20 persen, tetapi pada kenyataannya masih banyak bangunan Sekolah Dasar (SD), SMP maupun SMA/SMK yang kondisinya memprihatinkan.
Salah satunya di Sekolah Dasar (SD) Negeri, Karang Patri 05 yang terletak di RT. 10/04 Desa Karang Patri Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi. Dari hasil pemantauan wartawan media ini terlihat kondisi bangunan tersebut sangat memprihatinkan, kayunya rapuh temboknya sudah retak.- retak sedangkan gentengnya juga sudah banyak yang bocor. Gedung tersebut boleh dibilang sudah tidak layak untuk dijadikan tempat kegiatan belajar mengajar.
Kondisi bangunan yang memprihatinkan tersebut juga dikeluhkan wali murid. Sabtu (6/11) lalu, seorang wali murid SD tersebut kepada Wartawan mengatakan, bangunan tempat anak-anaknya belajar saat ini kondisi sudah rusak. Dia mengkhawatirkan keselamatan anak – anaknya. “Pemerintah pusat, propinsi maupun daerah seharusnya segera memperbaiki. Janganlah digembar-gemborkan anggaran penididikan 20 persen, buktinya mana, gedung saja hamper roboh,” ujarnya.
Kondisi bangunan yang memprihatinkan tersebut juga dikeluhkan wali murid. Sabtu (6/11) lalu, seorang wali murid SD tersebut kepada Wartawan mengatakan, bangunan tempat anak-anaknya belajar saat ini kondisi sudah rusak. Dia mengkhawatirkan keselamatan anak – anaknya. “Pemerintah pusat, propinsi maupun daerah seharusnya segera memperbaiki. Janganlah digembar-gemborkan anggaran penididikan 20 persen, buktinya mana, gedung saja hamper roboh,” ujarnya.
Hal senada juga dikatakan oleh Asmat salah seorang wali murid. Menurutnya, anak murid SDN Karang Patri 05 saat ini masuk sekolah dengan cara bergiliran, karena terbatasnya ruang kelas dan dirinya sangat kecewa kepada Bupati Bekasi, H Sa’aduddin atau Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi yang tidak segera memprioritaskan bangunan sekolah tersebut untuk diperbaiki. “Masa bangunan sekolah sudah rusak parah tidak dipikirkan. Malahan bupatinya menurut informasi mau berangkat naik haji, padahal kan sudah menjadi haji, kenapa tidak mempriorotaskan kepentingan rakyat,” gumannya kepada Wartawan.
Dia juga menjelaskan, jika musim hujan para murid diungsikan ke bangunan lain, karena kuatir kalau banngunannya roboh.
Menanggapi hal tersebut, Karyo Kartono anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Karang Patri, Kecamatan Pebayuran yang dihubungi Minggu (7/11) mengatakan, dirinya tidak dapat memberikan komentar lebih banyak. Karena menurutnya, wajar saja kalau orang tua murid khawatir tentang bangunan tersebut.