13 Desa di Pebayuran, Bekasi Akan Terima Dana PNPM Mandiri

BEKASI-Masyarakat 13 Desa di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi menyambut gembira rencana tersealisasinya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di desa mereka.  Anggaran Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat  (PNPM) tahun 2010  untuk tiap desa berjumlah Rp.2,5 Milyar, dengan rincian dari dana APBN sebesar Rp 2 Milyar dan dari APBD sebesar Rp 500 juta yang akan dipergunakan sebagai Simpan Pinjam Perempuan (SPP) sebesar 25 % dan untuk pembangunan Fisik sebesar 75 % .

Pendamping Lokal (PL) S. Wahyudi ketika  diminta komentarnya,  Kamis (2/12) saat berada di Kantor PNPM mengatakan, pihaknya memyambut gembira dengan adanya dana PNPM bagi masyarakat di 13 Desa se Kecamatan Pebayuran. Ini yang pertama kalinya desa-desa tersebut mendapat Program dana dari PNPM. Untuk penerapan penggunaan dana PNPM tersebut dia dan rekannya akan bekerja sangat hati-hati, karena dia mengakui kalau dana tersebut merupakan dana bagi masyarakat yang harus kembali  lagi kepada masyarakat sesuai peruntukan yang jelas.
 
Maka agar  sukses dan lancarnya program PNPM masyarakat tersebut pihaknya membentuk kepengurusan dalam menjalankan tugas. Di antaranya yang mengemban tugas adalah  H.Tb Sulaeman sebagai Ketua Unit Pelaksana Kerja (UPK), Sekretaris, Risan dan Ela Priantini sebagai bendahara.

Pembentukan pengurus dilakukan agar setiap pengeluaran uang selalu diawasai dengan ketat dan diharapkan pengeluaran uang sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. “Misal seperti pendistribusian uang untuk SPP, sebelum dicairkan kita melakukan seleksi secara matang agar uang tersebut diberikan kepada ibu-ibu rumah tangga yang  mempunyai keahlian masing-masing bidang secara langsung, pedagang kelontong maupun pedagang asongan dan industri kecil pembuatan kue basah maupun kering, dengan masing-masing modal yang diberikan sebesar Rp 400.000, sampai dengan Rp 500.000. Jika lancar permodalan akan ditambah,“ jelas Wahyudi.
 
Sementara itu Ela Priantini yang ditemui secara terpisah mengatakan, setiap pengeluaran uang baik untuk simpan pinjam perempuan (SPP) maupun pekerjaan fisik pihaknya akan sangat berhati-hati sekali. ”Sebelum uang tersebut kami keluarkan terlebih dahulu kami lakukan croscek ke lapangan, sesuai nggak antara pengajuan dengan pembelian, kalau tidak sesuai kami minta agar bisa disesuaikan dengan apa yang sudah direncanakan,” ujar Ella. 
          
Seorang ibu rumah tangga yang punya usaha kecil-kecilan juga  menyambut gembira dengan rencana turunny6a dana SPP dari PNPM.  “Masyarakat dengan adanya PNPM sangat terbantu, apalagi sarana jalan perkampungan juga dibangun. Ini jelas sangat membantu sekali. Yang penting pengurusnya jujur pasti sukses membantu masyarakat miskin,” pungkasnya. Yoto

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama