Kembangkan Hiburan Edukatif, Pengelola DABTRPK Wacanakan Dirikan Sanggar Batik


Pengelola DABTRPK Sriyono (kiri) membahas kerjasama dengan  Santoso yang dikenal sebagai pengusaha batik.
REMBANG -Memperhatikan pesan Bupati Rembang H Moch Salim agar tempat wisata Dampo Awang Beach Tempat Rekreasi Pantai Kartini (DABTRPK) Rembang juga diberdayakan menjadi wahana edukasi, ditindak lanjuti oleh pengelola mewacanakan berdirinya sanggar batik. Kedepan, pengunjung sambil menikmati panorama laut bisa memanfaatkan tempat tersebut untuk belajar membatik. 
Pengelola DABTRPK Sriyono didampingi Santoso salah satu pengusaha batik Lasem usai melakukan pembicaraan membahas kerja sama, Jumat (25/2) pagi, menerangkan, untuk melengkapi wahana hiburan edukatif maka dua pihak sepakat mendirikan sanggar batik. Di tempat tersebut pengunjung bisa mengenal, bahkan mempraktekan cara membatik.
"Hasil pekerjaan bisa dibawa pulang sebagai souvenir dan kenang-kenangan telah berkunjung ke DABTRPK Rembang," ujarnya.
Menurut Sriyono, sanggar batik secepatnya didirkan, direncanakan mulai  bulan Maret mendatang dioperasionalkan. Dengan daya tampung diperkirakan dapat menampung 15 hingga 30 orang.
"Kita buat paket belajar membatik untuk pemula dengan harga terjangkau. Tempat itu sekaligus kita inginkan sebagai wahana promosi produk Batik Lasem yang menjadi unggulan Kabupaten Rembang," ungkapnya.
Sriyono menambahkan, bila dalam waktu dekat Pemkab Rembang menyalurkan bantuan kendaraan operasional berupa mini bus untuk menunjang program keparwisataan di DABTRPK, bagi pengunjung yang ingin mengenal lebih dekat kampung batik di Desa Ngropoh Kecamatan Pancur yang belum lama ini dilaunching oleh Bupati Rembang H Moch Salim, maka dapat direalisasikan.
"Jika mini bus tersebut sudah diserahkan kepada pengelola, akan kita kemas menjadi paket wisata kunjungan ke DABTRPK, desa batik dan kuliner, menikmati lontong tuyuhan, di Desa Tuyuhan kecamatan sama," imbuhnya.
Sementara itu Santoso menyampaikan, apapun bentuk promosi komoditi Batik Lasem, secara pribadi dia mendukung penuh. Termasuk ketika ada tawaran dari pengelola DABTRPK, untuk menjalin kerja sama mendirikan sanggar batik di tempat wisata tersebut.
"Apapun bentuk upaya mempromosikan Batik Lasem, akan saya suport sepenuh hati. Semua untuk kebesaran nama Kabupaten Rembang," tegasnya.
Disebutkan Santoso, apabila DABTRPK dilengkapi sanggar batik, pengunjung selain menikmati wahana yang sifatnya menghibur, juga dapat mengenal batik lebih dekat di tempat tersebut.
"Akan diperkenalkan nama peralatan membatik, corak batik dan cara membatik secara lengkap. Mulai membuat pola, isian hingga mewarnai," cetusnya.
Kedua pihak berharap sanggar batik yang didirkan menuai hasil positif, menambah jumlah pengunjung DABTRPK sekaligus menjadikan Batik Lasem lebih memasyarakat dan volume perdagangan komoditas unggulan Rembang tersebut meningkat di tahun-tahun mendatang.
"Meski bersifat sosialisai terkait komoditi Batik Lasem, sebagai pelaku usaha tentu kita juga harus profitable," tandas Santoso dibenarkan oleh Sriyono.(wartamerdeka.com/hasan)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama