REMBANG - Kamis siang (28/4/2011) sekira pukul 11 .00 sejumlah pengamen dan orang gelandangan yang ada di sekitar halte bus Kota Rembang sempat berlarian setelah dikejar –kejar Jajaran Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Dinas Sosial dan Aparat Kepolisian Polres Rembang Sedikitnya 15 orang akhirnya tertangkap dalam operasi gabungan terhadap Pengemis, Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT)
Operasi yang dimulai sejak pukul 09.30 WIB tersebut dengan menggunakan Dua Mobil dan melibatkan 15 orang dari ketiga elemen itu. menyisir sejumlah kawasan yang diduga banyak ditempati oleh PGOT. Sedangkan dari 15 orang PGOT yang tertangkap, tercatat Dua orang pengamen, Dua Belas orang pengemis dan Satu orang Psikotis.PGOT yang berhasi dirazia berasal dari Pati,Tuban Jatim dan Bojonegoro
Bangun anggota Satpol PP dilokasi razia menuturkan ''Mereka saat dirazia petugas di pasar,alun-alaun dan sepanjang jalur pantura Rembang,''Kata Bangun Anggota Satpol PP Rembang saat dilokasi.
Smentara itu Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kabupaten Rembang Slamet Riyadi ketika dihubungi menjelaskan operasi tersebut merupakan operasi rutin yang dilakukan tiap bulannya. Sanksi yang diberikan terhadap ke 14 orang PGOT tersebut dengan melakukan pembinaan oleh dinas sosial.
''Para PGOT tersebut telah dikirim untuk pembinaan di kabupaten Grobogan, dari laporan yang didapatnya dari Dinsos,''terangnya
Dia menambahkan penyebab mereka turun ke jalan lebih karena faktor ekonomi. Selain itu, yang membuat mereka selalu kembali lagi turun ke jalan karena mereka merasa hidup lebih enak kembali lagi ke jalan.
“Karena mereka merasa mempunyai penghasilan yang cukup dengan mengemis atau mengamen di jalanan” jelas dia.(fud)