Aliansi Indonesia Sinyalir Ada Permainan Dalam Rencana Penerimaan 600 Orang CPNS Pemko Bekasi


JAKARTA (wartamerdeka.com) - Sudah menjadi rahasia umum, setiap penerimaan CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) di Kota Bekasi, sering diikuti dengan hiruk pikuk pemberkasan dan bau-bau duit . Hal ini sangat diyakini justru menimbulkan bibit-bibit terpendam, untuk melakukan tindak pidana korupsi di kemudian hari, karena budaya yang tercipta, belum kerja sudah harus nyetor duit. Seiring akan dilakukannya pemberkasan terakhir tanggal 16 April 2012 mendatang untuk rencana penerimaan sekitar 600 orang CPNS di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi, sudah terendus adanya kegiatan bisik-bisik dan setor-menyetor bagaikan transaksi jual-beli kursi.  Ketua DPC LSM Alianasi Indonesia Cabang Bekasi, Gerson Alex, S.T menyatakan sangat prihatin, atas budaya suap menyuap penerimaan CPNS tersebut.

“Terus terang, kita sangat prihatin dan menyayangkan budaya seperti itu. Yang jadi pertanyaan, apakah ada yang menjamin bahwa mereka yang dimintai uang sebelum diterima CPNS tidak melakukan korupsi?” ujarnya ketika ditemui di kantornya di Ruko Harapan Indah, Bekasi, kemarin.

Menurut Alex, justru inilah yang akan menjadi biang keladi terjadinya calon-calon koruptor dimasa datang.
Sebab itu dia mengatakan, Aliansi Indonesia akan melakukan penelusruran lebih intensif dan mengawasi jalannya rekrutmen CPNS tersebut.


“Aliansi Indonesia Cabang Bekasi akan memantau secara intensif, rencana penerimaan CPNS di lingkungan Pemko Bekasi. Kita sudah gerakkan Tim Investigasi khusus untuk itu. Ini tak bisa dibiarkan menjadi budaya buruk bagi abdi masyarakat di kota Bekasi,” tandasnya tegas.

Berdasarkan informasi dan data yang diterima DPC Aliansi Indonesia Cabang Bekasi, bahkan ada diantara CPNS yang diisukan akan diterima, tanpa pernah melalui proses rekrutmen sesuai tahapan-tahapan yang sebelumnya ditetapkan. Misalnya, belum pernah jadi TKK (Tenaga Kerkja Kontrak) atau Tenaga Honorer sebelumnya. Bahkan ada yang katanya uang sudah masuk jauh sebelumnya, namun hingga kini belum jelas pemberkasannya.

“Nah, jika itu benar, darimana asal-usulnya para CPNS itu, hingga bisa tiba-tiba masuk dalam daftar penerimaan? Ini kan justru menimbulkan rasa ketidak-adilan bagi mereka yang sudah pernah dan bahkan lama jadi TKK atau Honorer di lingkungan Pemko Bekasi,” katanya.

Alex justru menduga, jangan-jangan ini ada juga kaitannya dengan penghimpunan kekuatan politik bagi calon Walikota/ Wakil Walikota pada Pemilukada mendatang.

“Siapapun yang akan maju di Pemilukada mendatang, saya kira, janganlah penerimaan CPNS ini dijadikan komoditas politik. Kasihan mereka yang butuh kerja dan penghidupan, sekaligus niat pengabdian para CPNS itu,” bebernya.

Sebab itu, Alex yang lulusan University Nagoya, Japan ini mengatkan, Aliansi Indonesia Cabang Bekasi membuka diri bagi CPNS yang merasa dipermainkan bahkan diperlakukan tidak adil dalam proses penerimaan tersebut.

“Aliansi Indonesia Cabang Bekasi terbuka untuk keluhan para CPNS yang merasa diperlakukan tidak adil dalam proses penerimaan CPNS Kota Bekasi. Silahkan hubungi kita di 021-88984175,” ujarnya tegas.

Sementara itu, seorang tokoh masyarakat di Rawalumbu, Bekasi yang tak mau disebut namanya, ketika hal itu dikonfirmasi mengatakan, itu bukan hal baru.

“Pola itu sudah sejak lama ada. Tapi mungkin baru belakangan terendus,” ujarnya menanggapi, Sabtu (14/04/2012) di Bekasi.

Bahkan dia mengatakan, jangan-jangan itu merupakan strategi Plt. Walikota Bekasi sekarang, untuk memperkuat posisi menuju Pemilukada mendatang.

Senada dengan itu, Ibu Lusy, wirausaha busana di Bekasi menanggapi miring ketika dikonfirmasi.

“Ya, bagaimana ya? Habis, zamannya sekarang serba pakai uang. Memang susah cari Pemda yang jujur menerima pegawai negeri,” ujarnya lugas dalam bincang-bincang dengan wartawan di ruang kerjanya. (DANS)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama