Jelang H.U.T Klenteng Cu An Kiong, Lasem Dibalut Warna Merah

REMBANG (wartamerdeka.com) - Menjelang HUT Makco Thian Siang Sing Bio Kelenteng Cu An Kiong Desa Dasun Lasem, suasana semarak mulai terasa di wilayah pantura Lasem.Rembang. Disepanjang jalan yang ada di kawasan kota tua Lasem menjelang HUT Kelenteng yang akan dihadiri sekitar 44 kelenteng di P Jawa ditambah Sulawesi dan Kalimantan, memberi nuansa tersendiri. Warna merah menyala dan dominasi motif naga air berwarna kuning emas pada barang-barang di tepi jalan pantura Lasem,Kabupaten Rembang milik pedagang dari luar daerah tersebut seolah memanggil para pembeli untuk mampir,puluhan warga yang melintas dijalur pantuara lasem seakan tak melewatkan kesempatan untuk membeli berbagai jenis Pakaian anak-anak hingga dewasa.

Kwie Ling (50) salah satu pedagang asal Tegalalur Kalideres Jakarta barat kepada wartawan mengatakan, warna merah  merupakan simbol kejayaan, murah rejeki semangat dan kegembiraan yang dapat member nasib baik. “Selain pakaian anak anak dan dewasa dengan jenis  Chong Sam dan Chipao kami juga menjual pernak-pernik,mulai topi hingga boneka barongsai  dengan warna merah meriah.  dijual dengan harga terjangkau bagi masyarakat kecil,“ ungkapnya, tadi pagi.


Kwie Ling salah satu pedagang sekaligus pengrajin kaos dan bordir khas Shang Hai atau yang lebih beken disebut Chong Sam Chipao  di kampungnya setiap hari mampu memproduksi 300 potong dengan melibatkan belasan tenaga kerja. Sementara pemasaran hamper dikatakan diseluruh P Jawa,terutma di sentra-sentra kelenteng. Dan pemasaran kian melejit manakal terdapat acara kelenteng ( sembayangan,Red) kaum Tionghoa,termasuk acara pementasan budaya etnik Tionghoa di Lasem,Rembang saat ini. Untuk hargta satu stel pakaian anak-anak dibandrol Rp 40 ribu hingga Rp 60 ribu sementara pakaian desawa satu stel Rp 60 ribu hingga Rp 90 ribu tergantung kualitas bahan. Disamping itu,Kwing siap menerima pesanan dari calon konsumen.

Meski baru datang ke Lasem,Rembang, Kwing Ling mengaku sudah berhasil mengantungi uang sebesar Rp 3 juta dalam waktu yang singkat,dan diprediksi dalam beberapa hari ke depan omzet barang dagangannya akan laris manis diserbu pembeli yang datang dari berbagai penjuru kota di Jawa.

“Saya hanya membawa sekitar 1.500 potong pakaian aneka jenis dan kami perkirakan akan habis saat pementasan usai,” kata Kwie.

Intan (30 th) warga Lasem salah satu pembeli  di sela-sela memilih pakaian kepada wartawan, mengatakan saat melintas dirinya tak sengaja melihat, yang akhirnya tertarik ingin membeli setelah  melihat berbagai jenis kaos dan stelan anak-anak dengan berbagai corak baik border maupun sablon yang mayoritas pakaian tersebut berwarna merah menyala.
Sekretaris Panpel perayaan H.U.T Klenteng di Lasem,Rembang Hanni Yolando  mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak Polres Rembang, Komandan Kodim 0720 serta Satuan Polisi Pamong Praja Pemkab Rembang terkait akan digelarnya pementasan akbar tersebut. “Mudah-mudahan acara dapat berjalan sukses dan lancer,” kata Hanni.(hasan)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama