Tanah Dan Bangunan Warga Terkena Proyek Trotoar Wajar Minta Ganti Rugi

REMBANG (wartamerdeka.com) - Pertemuan antara tokoh masyarakat  dan sejumlah kepala desa kecamatan Sarang khususnya desa yang ada  tepi jalan pantura dengan Pejabat Pembuat Komitmen, Rembang, Bulu, Perbatasan Rembang Jawa Timur, Danang Tri Wibowo serta Muspika Sarang yang  dilaksanakan di pendopo Kecamatan setempat beberapa waktu lalu  tak ada titik temu. Rencananya Senin ini  (23/4) pertemuan tersebut akan dilakukan kembali, namun pada pertemuan ini  akan mengundang seluruh pemilik tanah dan bangunan yang ada di tepi jalan pantura wilayah Kecamatan Sarang.

Sebelumnya,  sejumlah warga yang bermukim di tepi Jalan Pantura Kecamatan Sarang, berharap realisasi pembangunan trotoar bisa dilakukan dari arah timur (Tuban). Hal itu dengan alasan agar bangunan trotoar bisa lebih efektif melindungi pemukiman warga.yang ada d tepi jalan pantura turut desa Karang Mangu.


Salah satu tokoh masyarakat Sarang dari desa Sendang Mulyo, Dr. Fajar Pramono,  mengatakan, pertemuan dengan dinas bina marga kemarin, sebetulnya  warga mendukung penuh proyek pembangunan trotoar, bahkan warga mufakat realisasi dilakukan secepatnya.

“Hanya yang disayangkan warga, kenapa proyek dimulai dari arah barat yang pemukimanya dan aktivitas tak begitu padat dibandingkan dari arah timur,” terangnya.

Masih kata Fajar  jika rencana proyek sekitar 1 kilometer itu sudah bisa mengamankan tiga desa, mulai dari Desa Karangmangu, Bajing Jowo hingga Sendangmulyo. Namun jika dari barat hanya bakal melindungi dua saja, yakni desa Sarangmeduro dan Bajing Meduro.

Ia menyebutkan, aktivitas warga paling padat berada di tiga desa itu, karena dekat dengan pasar dan pondok pesantren.”Namun demikian warga memahami rencana itu. Sebab  RAB (rencana alokasi bangunan) telah jadi dan telah dianggarkan,” tegasnya.

Sementara itu terpisah, Pejabat Pembuat Komitmen, Rembang, Bulu, Perbatasan Rembang Jawa Timur, Danang Tri Wibowo, saat dihubungi wartawan  mengatakan pihaknya hanya  berharap warga bisa mendukung penuh proyek tersebut sesuai dengan RAB. ”Kami berharap proyek ini bisa berjalan sesuai dengan rencana dan mendapatkan dukungan  semua pihak. Sebab proyek ini untuk kepentingan bersama, jangan sampai rencana ini gagal seperti pada tahun 2011,” ungkapnya.

Masih kata Danang, rencana proyek pembuatan trotoar sepanjang satu kilometer akan dilakukan pada sisa tanah yang ada/existing supaya tidak sampai menyentuh tanah dan bangunan milik warga yang tinggal di tepi jalan dari perencanaan. Pengerjaan tepatnya terhitung 500 meter sebelah timur pertigaan Pasar Sarang dan disebelah barat sejauh 500 meter dengan diameter trotoar lebar 1,5 meter.

Sementara alokasi untuk pengerjaan sebesar Rp 6 milyar merupakan alokasi dana APBN 2012 dengan batas waktu pengerjaan selam 180 hari

Mohtarom salah satu warga masyarakat desa Bajing Jowo yang juga mantan kades Desa setempat saat dikonfirmasi terkait  ganti rugi tanah warga mengaku, warga bakal mematuhi semua hasil pengauditan tim yang diturunkan untuk melakukan pengukuran. ”Warga proporsional saja untuk masalah gati rugi, dengan kata lain jika dalam pengukuran ada tanah warga yang terkena proyek sudah sepatutnya di ganti rugi dengan harga yang pantas,” ungkapnya. (hasan)

Keterangan Foto: Mohtarom, seorang warga, menunjukkan bangunan dan tanahnya yang terkena proyek Trotoar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama