Kepala KSOP Manado, Marnes Rompas Raih Penghargaan


Kepala KSOP Manado, Marnes Rompas Raih Penghargaan
Foto: Marnes Rompas, SH, Kepala KSOP Manado (kanan), sedang terima penghargaan dari Chairman Lembaga API, Danny PH Siagian, SE, MBA, MM (kiri)
JAKARTA (wartamerdeka.net) – Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Manado, Marnes Rompas, SH terima penghargaan Indonesian Figure Executive & Professional Achievement Award 2017.

Penghargaan tersebut diberikan Lembaga Citra Prestasi Anak Bangsa (Yayasan Citra Prestasi Anak Bangsa), Jakarta, pada Inauguration Night hari Sabtu, 12 Agustus 2017, di Semanggi Room, Grand Cempaka Hotel, Jakarta Pusat. Piala dan medali diserahkan oleh Prof. DR. H.B. Katili, MM (Advisor), dan pigura diserahkan oleh Danny PH Siagian, SE, MBA, MM (Vice Chairman).
Ada 15 tokoh yang terpilih sebagai penerima penghargaan pada periode Agustus 2017, setelah terseleksi dari 39 tokoh yang terjaring sebelumnya. Bersama Marnes, Wakil Bupati Morowali, Sulteng juga bersama menerima penghargaan dalam kategori berbeda.
Berbincang dengan awak media Jakarta usai menerima penghargaan, Marnes Rompas diketahui sudah berkarir selama 34 tahun di bidang Perhubungan. Sejak tahun 1983, Rompas sudah bergabung di Perhubdar Manado, sambil mengajar kursus diluar dinas.
Tahun 1985, ia ingin meningkatkan pendidikannya dengan kuliah di Fakultas Hukum Unsrat, Manado. Namun tahun 1989 kuliahnya sempat terhenti, karena ada peluang seleksi pendidikan ke Akademi LLASDP (Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan) di Palembang.
Selama 3 (tiga) tahun ia mengikuti pendidikan, hingga tahun 1992 di wisuda dalam kesempatan Wisuda Terpadu. Usai pendidikan, ia ditempatkan di kabupaten Sangihe dari Kanwil Dinas Perhub Sulut, untuk merintis pembukaan pelabuhan kecil selama 3 (tiga) tahun.
Kemudian Rompas ditempatkan ke Dinas Perhub kabupaten Sangihe-Talaud selama 4 (empat) tahun hingga tahun 2000. Pada tahun 2003, ia ditarik kembali ke Manado, hingga ia bisa menyelesaikan pendidikan ilmu hukum di Universitas Kristen Tomohon, dan di wisuda tahun 2004.
Karirnya makin meningkat, sehingga mendapat penugasan baru ke Gorontalo tahun 2005, setelah mengikuti seleksi lolos butuh melalui Dinas Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan. Hingga pada tahun 2007, ia dilantik di Jakarta, untuk menduduki posisi Kepala Adpel Gorontalo.
Sebagai Kepala Adpel Gorontalo, Rompas banyak terlibat dalam merintis dan mengembangkan dermaga kecil menjadi pelabuhan besar. Selama 5 (lima) tahun enam bulan, ia bertugas, seiring kebutuhan pemekaran Gorontalo menjadi provinsi, yang saat itu sangat didukung Gubernurnya, Ir. Fadel Mohammad.
Setelah itu, ia dipindah ke Kanwil provinsi Sulawesi Tenggara, sebagai Kepala TU yang berdomisili di ibukota provinsi, Kendari. Hampir 2 (dua) tahun di Kendari, ia kemudian dipindah menjadi Kepala Syahbandar kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, di Sanana, selama 2 (dua) tahun sejak 2015.
Pada Januari 2017, ayah satu anak ini mengikuti ujian kompetensi di Jakarta, untuk menjadi Kepala Bidang kelas Utama, yang akan ditempatkan di Pelabuhan Tanjung Priok. Namun pada akhirnya, ia dilantik menjadi Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Manado, Sulawesi Utara.
Dari pantauan media, Marnes Rompas diketahui sangat antisipatif dalam mengelola lonjakan arus penumpang naik-turun di wilayah KSOP Kelas III Manado pada Lebaran Juni 2017 lalu, yang ditinjau langsung oleh mantan Menteri Perhubungan, EE Mangindaan, yang kini menjabat Wakil Ketua MPR RI itu.
Saat Lebaran lalu, pelabuhan yang dipimpinnya juga melakukan pengawasan ketat bersama aparat kepolisian Brimob Polda Sulut, untuk memperketat pantauan terhadap para penumpang, akibat adanya imbas meluasnya konflik antara kelompok militan pro-ISIS dan pasukan Filipina di Marawi, Filipina bagian selatan, yang secara geografis berbatasan langsung dengan Provinsi Sulawesi Utara.
Menanggapi penghargaan prestasi yang diterima, pria berperawakan tinggi ini mengatakan, ia sendiri tak menyangka ada lembaga independen yang memperhatikan kinerjanya.
“Saya juga tidak tahu kapan saya dinilai dan akhirnya terpilih untuk menerima penghargaan ini. Itu jawaban saya kepada teman-teman yang menanyakan bagaimana bisa saya bisa menerima penghargaan ini. Tapi saya mengucap syukur, karena ada lembaga independen dari Jakarta, yang memantau dan mengapresiasi kinerja kita di daerah, ungkapnya kepada awak media, usai menerima penghargaan di Semanggi Room, Grand Cempaka Hotel, Jakarta Pusat, Sabtu (12/08/2017).
Sementara itu, dalam sambutannya di awal acara, Danny PH Siagian, SE., MBA., MM mewakili Tim Penjaringan dan Panitia Penyelenggara, yang juga Chairman Lembaga Anugerah Prestasi Insani (YAPI) mengatakan, para tokoh yang terpilih setidaknya memiliki ‘track record’ yang mumpuni, turut mendorong petumbuhan dan peningkatan yang berkaitan dengan Iptek, Pendidikan, Sosial dan Budaya; Memiliki Etos Kerja yang tinggi, serta memiliki Jiwa Kepemimpnan yang layak menjadi panutan masyarakat. (DANS)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama