Terkait CFD Hazet, PKL Minta Walikota Tasikmalaya Bijak Mencari Solusi



TASIKMALAYA (wartamerdeka.net) - Terkait rencana Walikota Tasikmalaya, Drs H Budi Budiman yang akan memutuskan nasib Car Free Day (CFD)  di Jalan KH Zaenal Mustofa (Hazet) Kota Tasikmalaya  ternyata kini mendapat reaksi sejumlah PKL.

Abah Iwa salah satu pedagang senior CFD meminta kepada Walikota Tasikmalaya agar lebih bijak mencari solusinya. Karena selama ini banyak pedagang yang menggantungkan usahanya di CFD.

“Banyak pedagang saat ini menjadi resah dengan adanya wacana Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya yang akan menutup, relokasi ataupun penataan. Bahkan ada rencana relokasi ke Jalan Bypass dan EZ Muttaqin,”ujarnya, Senin (28/8/2017).

Abah mengatakan sangat menentang kalau CFD itu ditutup atau direlokasi ke kedua jalan tersebut. Tentunya kalau ditutup  bisa mematikan para pelaku usaha.  Kalau relokasi tempatnya jauh dari keramaian.

"Sehingga dikuatirkan malah menjadi sepi dari para pengunjung. Dampaknya omzet PKL pun akan drastis merosot. Akhirnya bisa mematikan usaha sejumlah pedagang. Apalagi di kedua tempat itu tidak strategis, " ujarnya.

Dia minta Walikota  lebih bijak mencari solusi untuk memutuskannya. Karena bagaimana pun kini kehadiran PKL itu turut memberikan warna. Sehingga pihaknya mengusulkan untuk penataan saja.

Kata Abah, dulu juga pernah ada penatan jalur hazet itu steril dari PKL. Waktu itu PKL mengalah pindah ke lima titik jalan baru. Namun setelah pindah itu tiba-tiba datang PKL baru yang jualan di hazet.

Namun anehnya tidak ada ketegasan dari pihak Pemkot yang membiarkan PKL baru berjualan di hazet. Sehingga membuat sejumlah PKL lama protes dan kembali lagi ke hazet sampai sekarang ini.

“Kalau pihak Pemkot dulu ada ketegasan waktu penataan mungkin tidak seperti ini. Terbukti dulu itu PKL bisa diatur dan tertib. Sehingga saya mewakili sejumlah PKL lebih setuju CFD itu harus ada penataan kembali,”tuturnya.

Menurut Abah, cara penataan itu bisa mengakomodir para komunitas olahraga yang akan melakukan aktivitasnya di jalur hazet. Sedangkan sejumlah PKL mengalah pindah ke lokasi di sejumlah titik. Persis waktu penataan seperti dulu.

Pihaknya juga sangat menyadari kalau fungsi CFD itu tujuannya bebas kendaraan untuk di gunakan untuk aktivitas olahraga. Namun kini dengan adanya PKL itu suka atau tidak suka sudah menjadi bagian dari CFD yang harus di perhatikan.

Dengan adanya CFD itu, komunitas olahraga dan PKL bisa berdampingan. Meski lokasinya nanti itu berbeda, namun tetap bersama dalam bendera CFD.Karena selama ini PKL bisa menumbuhkan geliat ekonomi masyarakat.

“Bahkan di CFD itu terjadi perputaran uang yang bisa mencapai ratusan juta setiap minggu pagi itu.Di tengah kondisi ekonomi saat ini sedang lesu, ”beber pedagang kue cucur itu.(Ariska)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama