Mendadak Dipenuhi Sejumlah PKL, Jalan Yudanegara Kota Tasikmalaya Macet


TASIKMALAYA (wartamerdeka.net) – Sejumlah pedagang fashion mendadak tumpah ruah berjejeran memenuhi pinggir ruas Jalan Yudanegara Kota Tasikmalaya. Akibatnya,  jalan tersebut mulai depan RM Ampera sampai dengan toko Trijaya itu pun menjadi macet.


Pedagang yang jualannya rata-rata menggunakan tenda dan mobil itu telah memakan bahu jalan. Sehingga jalan menjadi menyempit, apalagi PKL berjualannya berada di kiri-kanan ruas jalan tersebut. Laju kendaraan pun menjadi sangat terhambat.

“Padahal PKL itu biasanya sudah rutin jualan pada Rabu di depan Mesjid Agung,  sambil menunggu bubaran para peserta pengajian. Tapi kok sekarang ini jadi pindah ke Jalan Yudanagera,”tutur Endang salah satu pengguna kendaraan, Rabu (20/9/2017).

Kepala Seksi (Kasie) Trantib Satpol PP Kota Tasikmalaya, Hendi mengatakan,  pihaknya mengambil langkah itu sebagai salah satu alternatif dan  solusi,  dalam rangka untuk meminimalisir sejumlah PKL yang berjualan di depan Mesjid Agung.

“Tapi itu juga nantinya bakal menjadi bahan evaluasi kembali. Karena untuk minggu depan pun belum tentu di Jalan Yudanegara. Langkah itu dilakukan karena ini sifatnya emergensi. Apalagi saat ini Kota Tasikmalaya sedang ada penilaian sebagai kota sehat,”tuturnya.

Kata Herdiawan,  pedagang itu hanya berjualan satu seminggu sekali yakni pada hari Rabu saja. Di saat ada moment secara rutin pengajian ibu-ibu. Sedangkan waktu jualannya itu dari pagi hingga pukul 13.00 WIB. Jumlahnya itu mencapai kurang lebih sekitar ada 50 PKL.

“Kami itu sudah standby sejak pukul 05.00 WIB di sini dengan 25 personil. Supaya PKL itu tidak berjualan di depan Mesjid Agung. Untuk minggu depan akan ada alternatif lain lagi. Sehingga yang di Jalan Yudanegara itu sebagai bahan evaluasi kembali,”ujarnya.

Sementara itu Kepala UPTD Parkir Dishub Kota Tasikmalaya, Hamzah mengaku dengan adanya kehadiran sejumlah PKL di Jalan Yudanegara itu,  tentunya membuat sejumlah petugas parkir tidak bisa bekerja. Pasalnya sudah terhalang oleh PKL.

“Ada 10 petugas parkir yang tidak beroperasi,  sehingga kehadiran PKL itu sangat mengganggu dan berdampak luas merugikan. Terutama kepada pendapatan petugas parkir yang berkaitan dengan setoran berupa kontribusi kepada PAD,”bebernya.

Hamzah mengusulkan sebaiknya sejumlah PKL itu ditempatkan di sekitar batu andesit saja. Ketimbang dipindahkan ke ruas jalan yang lainnya. Pasalnya dikuatirkan nantinya juga akan banyak ekses yang timbul.

“Alternatif untuk mengakomodir PKL itu di batu andesit saja.Karena waktunya juga tidak seharian hanya pada pengajian hari Rabu saja. Dengan begitu semua PKL tidak mengganggu arus lalu lintas juga yang lainnya,”pungkasnya.(Ariska)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama